telur sumber protein |
1. Memicu penyakit Kanker & ginjal. Protein ialah nutrisi yang tidak boleh dikonsumsi secara berlebih , hal ini disebabkan ketika seseorang mengkonsumsi protein lebih dari yang dibutuhkan oleh tubuh , maka kelebihan tersebut akan dikonversi menjadi gula dan lemak. Peningkatan kadar gula darah ini selain dapat memicu diabetes juga dapat memberi makan kuman patogen dan jamur , ibarat Candida albicans (candidiasis) , serta mendorong pertumbuhan sel kanker. Selain itu , ketika mengkonsumsi terlalu banyak protein , tubuh harus membuang lebih banyak produk limbah nitrogen dari darah , sehingga akan menekan ginjal.
2. Meningkatkan kadar kolesterol. Banyak mengkonsumsi makanan tinggi protein lebih dari yang seharusnya , terutama dari sumber hewani , mampu menyebabkan kenaikan kadar kolesterol darah , yang berkontribusi besar pada pengerasan arteri yang menjadi penyebab utama serangan jantung dan stroke. The National Heart , Lung and Blood Institute merekomendasikan kita untuk menjaga asupan kolesterol tidak lebih dari 200 miligram per hari. Jika anda khawatir kelebihan protein mampu menjadikan duduk perkara kesehatan , imbangi sumber protein anda dari makanan yang mengandung protein nabati ibarat kedelai , kacang , brokoli dan jamur.
3. Berbahaya untuk otak. Asupan protein yang berlebihan mampu berbahaya bagi kesehatan organ hati , otak dan sistem saraf kita. Ketika mengkonsumsi protein secara berlebih maka hati akan bekerja terlalu keras , sehingga amonia dan zat beracun lainnya mampu berkembang dalam fatwa darah. Hal ini dapat menyebabkan ensefalopati , sebuah kondisi yang ditandai dengan penurunan otak dan fungsi sistem saraf.
4. Meningkatkan berat badan. Penelitian gres yang disajikan pekan ini di European Congress on Obesity poin menemukan bila kelebihan asupan protein mampu meningkatkan risiko kenaikan berat tubuh dan maut bila dilakukan pada orang dengan penyakit jantung. Padahal kita tahu bila protein sangat diharapkan selama diet untuk membuat kita lebih kenyang sehingga tidak membutuhkan banyak makanan. Memang di satu sisi protein membantu kita merasa kenyang , namun di sisi lain kita tetap harus menjaga asupan protein semoga tidak berlebihan. Jika anda masih ragu , cobalah beralih ke protein nabati.
5. Meningkatkan risiko osteoporosis. Satu studi mencatat bahwa asupan protein sebetulnya memiliki efek positif terhadap kepadatan mineral tulang , tetapi hal ini terjadi bila kita mencukupi kebutuhan protein dalam jumlah moderat. Sebaliknya , bila kita mengkonsumsi terlalu banyak protein , terutama protein hewani , justru akan meningkatkan risiko pengeroposan tulang. Untuk mengatasi hal ini anda mampu mengambil protein dari kedelai , karena makanan ini merupakan sumber isoflavon yang memiliki efek bantuan komplemen kepada tulang pada wanita pasca-menopause.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar