image by pixabay.com ibu hamil |
Sebelum menanganinya , mari kita kenali jenis kram yang terjadi pada ibu hamil.
Kram Perut Normal
Ibu hamil normalnya akan mencicipi perutnya kencang atau kram dengan frekuensi yang cukup tinggi. Anda mungkin dapat mencicipi kram tersebut semenjak menstruasi terakhir berhenti dan terus berlanjut ke masa awal kehamilan. Kram juga merupakan tanda pertumbuhan embrio dari sang jabang bayi di dalam kandungan. Sisa corpus luteum atau folikel yang melepaskan sel telur lantas tumbuh dan membantu Anda dalam masa kehamilan. Corpus luteum juga yang bertanggung jawab untuk menghentikan hormon progesteron dan memicu kram ketika Anda mengandung. Kram yang terjadi ketika kandungan Anda masuk ke kehamilan bau tanah menjadi tanda jikalau sang buah hati sudah siap lahir.
Kram Perut Abnormal
Sesuai dengan namanya , kram perut yang Anda alami merupakan indikasi dari penyakit atau duduk perkara serius lainnya. Jika intensitas kram yang dirasakan terlalu sakit dan sering terjadi , maka Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter. Kram tersebut dikhawatirkan menjadi gejala dari ektopik , di mana janin dalam kandungan Anda berkembang di luar rahim. Kram yang kerap muncul ketika usia kandungan memasuki ahad ke-20 hingga ke-37 pun berbahaya. Hal tersebut mampu menjadi tanda dari kelahiran prematur atau sang jabang bayi terlilit plasentanya sendiri. Jika Anda mengalami kram disertai hal-hal ganjil di atas , segera periksakan diri ke bidan atau dokter kandungan terpercaya.
Kram Kaki
Selain kram pada adegan perut , ibu hamil juga akan mencicipi keluhan ini di adegan kaki. Kram kaki seringnya terjadi ketika kandungan Anda memasuki usia trimester ketiga. Otot betis yang kerap menegang akan membuat Anda merasa tidak nyaman. Hal tersebut dikarenakan ukuran perut yang terus membesar dan menjadikan tekanan pada pembuluh darah balik di adegan pangkal panggul. Sehingga , sirkulasi darah ke arah kaki mejadi lambat dan menimbulkan kram. Selain itu , otot yang kelelahan alasannya yaitu terus menerus menopang bobot tubuh ibu hamil mampu menjadi penyebab kram. Diam dalam posisi lama juga akan menimbulkan kram kaki. Karena datangnya terbilang tiba-tiba , Anda harus hati-hati menanganinya.
Penyebab Lain Kram Pada Ibu Hamil
Selain faktor-faktor di atas , ada beberapa penyebab lain yang menimbulkan kram pada ibu hamil. Antara lain:
- Kram pada perut terjadi ketika sistem pencernaan terganggu. Salah duanya yaitu sembelit dan gas yang terbuang. Sehingga akan menimbulkan sensasi perut kencang atau kram.
- Memasuki trimester kedua , ibu hamil cenderung mengalami kenaikan pada tekanan darahnya. Hal ini dikarenakan adanya jumlah protein serta darah yang meroket tajam. Tekanan darah tinggi lantas memberi pengaruh pada pembuluh darah hingga menimbulkan kram.
- Di awal masa kehamilan , Anda akan mengalami kontraksi Braston Hicks. Jenis kontraksi ini berrtujuan untuk menguatkan otot-otot yang berada dalam rahim Anda.
- Salah dua gejala yang muncul dari infeksi ginjal yaitu sensasi rasa sakit serta kram di adegan bawah perut dan pinggul. Jika Anda sering merasakannya , segera periksakan ke dokter.
- Perubahan tubuh menyerupai peregangan rusuk juga akan menimbulkan kram perut. Namun , jikalau terjadi terlalu sering di kehamilan muda , ada baiknya Anda memeriksakan diri ke bidan atau dokter. Peregangan rusuk umumnnya terjadi untuk memberi ruang lebih pada sang jabang bayi.
Setelah mengenali penyebab dari kram di masa kehamilan , Anda mampu menerapkan cara mengatasinya. Anda tidak perlu mengonsumsi obat-obatan , alasannya yaitu ada beberapa langkah mudah yang mampu digunakan untuk meredakan duduk perkara tersebut , antara lain:
- Ibu hamil perlu menakar keseimbangan asupan gizi dan nutrisi yang beliau konsumsi. Sebab , hal tersebut bukan hanya besar lengan berkuasa terhadap tubuhnya saja , tetapi juga janin dalam kandungan. Makara , Anda mampu mulai mendaftar makanan yang wajib dan pantang dimakan. Salah satunya yaitu menghindari makanan yang difermentasikan alasannya yaitu akan menyebabkan kram disertai kembung dan gas.
- Meningkatkan acara bergerak juga dapat mengurangi sensasi nyeri pada perut. Anda tidak perlu melaksanakan kegiatan berat dalam jangka waktu lama. Jalan kaki saja dapat menurunkan risiko kram pada perut dan kaki Anda. Selain itu , konsumsi juga air putih sebanyak delapan gelas atau lebih (sesuai kebutuhan) untuk mengurangi rasa nyeri. Ibu hamil mudah merasa dehidrasi dan menimbulkan dampak negatif jikalau tidak ditangani secara cepat.
- Ketika kram perut terjadi , segera baringkan tubuh Anda untuk mendeteksi di adegan mana rasa sakit tadi berasal. Pastikan Anda berbaring pada permukaan datar untuk mempermudah proses ini. Jika sudah ditemukan , Anda mampu mengompresnya dengan air hangat untuk meredakan sensasi nyeri tersebut. Namun , jikalau kram tadi disertai infeksi atau kemerahan dan rasa gatal , Anda harus segera menghentikannya. Konsultasi dengan dokter kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
- Ketika hamil , Anda masih diperbolehkan untuk melaksanakan olahraga. Namun , Anda tidak boleh melaksanakan olahraga dengan gerakan berat yang mampu membahayakan kandungan Anda. Salah dua olahraga yang mampu Anda praktikan selama masa kehamilan yaitu senam dan yoga. Gerakan peregangan pada senam dan yoga khusus ibu hamil memiliki banyak manfaat. Di antaranya yaitu membantu meringankan nyeri punggung ketika hamil , memperlancar persalinan serta mengurangi keluhan kram yang kerap terjadi.
- Postur tubuh selama kehamilan juga akan memberi pengaruh. Hindari duduk dalam posisi sama dalam waktu lama alasannya yaitu akan menimbulkan kesemutan hingga kram pada kaki. Jaga punggung Anda dalam keadaan lurus ketika berolahraga. Jika Anda merasa kram akan segera menyerang perut atau kaki , segera bangkit di atas lantai dingin. Hal tersebut dipercaya dapat megurangi hingga mencegah sensasi nyeri dan kram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar